Rabu, Oktober 9

tak perlu sempurna

'kami putus', begitu ucapnya mengawali perbincangan. lalu dia bercerita panjang lebar. tentang hubungan yang sebenarnya sudah berjalan lama, bertahun-tahun dibina akhirnya kandas begitu saja.

saya menyimak curahan hatinya.

'padahal tadinya aku rasa dia sudah cukup sempurna, sama-sama suka memotret, sama-sama menulis, sama-sama senang berjalan-jalan', begitu menurutnya.

'saya takut, kelak tak lagi bisa mendapatkan seseorang yang sempurna', gumamnya.

* * *
saya termenung. kebanyakan orang, termasuk juga saya, pasti mencari seseorang yang sempurna untuk dijadikan pasangan hidupnya.

apalagi ketika saya masih berusia remaja hingga menginjak kepala tiga.

seingat saya, saya dulu mendambakan seseorang yang cantik, senang berkesenian dan bersastra, sehingga saya memimpikan bersamanya menonton pagelaran sendratari atau pementasan teater di taman budaya.

ternyata saya bernasib buruk, setidaknya begitu anggapan saya. tiga kali menjalin cinta, tidak ada satupun yang mau menemani saya menonton pentas teater meski hanya sebulan sekali.

seiring berjalannya waktu, saya menikah dengan wanita yang ketiga. wanita yang sama sekali tidak suka membaca buku, koran gosip tapi mau.

dan dia menanyakan kepada saya, 'kenapa akhirnya memilih dia, wanita yang sekarang menjadi ibu dari anak-anak saya'.

saya menjawab jujur, barangkali memang saya tidak punya pilihan lain. hanya dia yang mau menikah dengan saya. jawaban yang membuat kami tertawa.

seiring berjalannya waktu, saya menjadi tahu, bahwa percuma mencari seseorang yang sempurna untuk dijadikan pasangan hidup kita. sebab bila dia sudah sempurna, pastilah tidak memerlukan saya. begitu saya menambahkan.

'jadi gimana?', tanya si teman.

sebaiknya mengalir saja. jangan memaksakan diri mencari pasangan dengan kesukaan yang harus sama. menurut saya, pasangan yang sempurna adalah dia yang mau menerima segala kekurangan kita, begitu pula sebaliknya.

nasihat usang sebenarnya, tapi saya yakin masih banyak benarnya.

terbukti selengkung senyum sejenak kemudian mengembang di bibir si kawan.

2 komentar:

  1. nice... setuju! yang penting cintai pasangan dengan cara yang sempurna :)

    BalasHapus