Jumat, Oktober 18

saya senang melihatnya.

'jangan besok, saya harus menemani anak saya belajar', jawab seorang teman ketika saya mengajaknya pergi memancing.

dia adalah teman kerja saya. pertama saya tahu, dia senang nongkrong hingga larut malam, minum-minum di akhir pekan meski tidak pernah berbuat kriminal. pendeknya, dia tidak pernah betah beada dalam rumah. mungkin kalau tidak ingat anaknya, dia sudah sejak lama pergi.

awalnya saya lupa, mengapa kami bisa menjadi akrab. ah ya, saya ingat, waktu itu dia terlibat cinta segitiga. dan entah apa yang menarik dari saya, segala keluh kesah dia ceritakan dan meminta saya memberi pertimbangan.

syukurlah, meski butuh waktu lama, dia kemudian tersadar dan memilih kembali pada keluarganya. kebiasaan jeleknya pun sedikit demi sedikit berkurang hingga akhirnya sama sekali hilang. malah, dia telah berhenti merokok sedang saya masih belum bisa.

memancing adalah hobi barunya. kebetulan sama dengan saya.

maka ketika ada lomba menacing di akhir pekan, saya berniat mengajaknya dan meski dia menolak, saya tidak berani memaksa.

sebab saya pernah mengatakan kepadanya, 'mungkin bagi istrimu, kamu bukan suami yang baik. mungkin bagi mertuamu, kamu bukan mantu yang baik. mungkin bagi masyarakat, kamu hanya sampah saja. tapi usahakan, untuk anakmu, kamu adalah ayah yang paling baik sedunia'.

saya senang melihat dia telah benar-benar berubah menjadi lebih baik.