Sabtu, Oktober 12

kamar raksasa kami

kami hanya punya satu televisi dan saya sudah lama tidak pernah menonton televisi.

pagi hari sebenarnya saya ingin menonton siaran berita, tetapi anak-anak sudah terlebih dahulu duduk tergelak-gelak menonton seri kartun tentang kucing dan tiga kecoa kesukaan mereka sembari menunggu sarapan siap dihidangkan.

sepulang kerja, saya tiba di rumah kurang lebih jam setengah enam sore. setelahnya mandi, makan dan beribadah yang semuanya selesai sekitar jam enam lewat seperempat. kemudian kami sekeluarga biasanya duduk-duduk di beranda hinga kurang lebih pukul tujuh kurang. itu berarti saya harus menemani anak sulung saya belajar.

dan kami memang sepakat membuat aturan selama jam belajar, televisi tidak boleh dinyalakan.

biasanya, anak sulung saya selesai belajar sekitar jam delapan. sementara itu, di depan televisi dua anak saya yang lain sudah membentang tikar, menggelar kasur busa dan menyusun bantal bersama istri saya.

saat selesai jam belajar itulah, televisi baru dinyalakan. dan lagi-lagi saya harus menyingkir karena acara yang dipilih pastilah sinetron.


maka saya hanya akan duduk-duduk di beranda atau malah memilih tidur lebih cepat.

sesekali saya bergabung, tetapi lebih banyak untuk bermain bercanda dengan anak-anak. berpura menjadi guru di ruang kelas, memimpin menyanyi lagu anak-anak dengan nada seenaknya lalu tergelak karenanya. sering kali suara tawa kami menandingi siaran televisi, maka kami akan diminta menyingkir meski biasanya tetap bergeming, hanya berhenti sesaat lalu kembali tergelak-gelak, terpingkal-pingkal.

hingga kami lelah dan menarik selimut. berpelukan. rasanya, ruang televisi sudah seperti kamar raksasa bagi kami berlima. saya senang berada di ruang televisi meski tidak pernah kebagian jatah menonton siarannya.

4 komentar:

  1. Mampir di http://goo.gl/ph8krx

    BalasHapus
    Balasan
    1. sudah mampir tadi.. :)

      Hapus
    2. kebersamaan bersama keluarga memang begitu indah ya :))

      Hapus
    3. iya.. indah banget malah.. :))

      Hapus